Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata
menikah? Bila yang Anda bayangkan adalah pasangan yang saling mencintai dan
siap untuk bersama hingga ajal memisahkan, maka bisa saja bagi orang lain,
definisi menikah tidak seindah yang kita khayalkan. Menikah tidak selalu karena
dua orang yang saling cinta, tapi bisa karena perjodohan.
Sebenarnya, perjodohan boleh saja dilakukan
bila tujuannya memang baik dan membawa kebaikan. Namun bila tidak, akan
merugikan bagi banyak pihak, terlebih bagi yang dijodohkan. Gadis-gadis mungil
berusia belasan tahun di Mesir ini, dijodohkan dan dinikahkan oleh pria yang
jauh lebih tua dari mereka. Padahal bila seorang perempuan belum berusia cukup,
tidak diperbolehkan untuk menikah dan dinikahkan.
Berita ini muncul dari kantor berita Inter
Press Service, yang memberitakan bahwa di el-Hawamdia, sebuah kota pertanian
sekitar 20 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Kairo, seorang mak comblang bisa
mengatur pernikahan antara seorang anak perempuan sebelas tahun dengan pria
Arab di negara Teluk. Perjodohan ini diatur oleh keluarga anak perempuan dan
pihak laki-laki.
Sedih, karena sebenarnya di bawah usia 18
tahun seorang perempuan seharusnya tidak menikah. Menikah membutuhkan kesiapan
mental dan kedewasaan usia, selain itu bila melakukan hubungan intim di usia
dini bisa mengakibatkan berbagai penyakit kelamin datang dan menyiksa. Selain
Inter Press Service, artikel di surat kabar the Washington Post juga menulis
bahwa setiap tahun ada sekitar 14 juta gadis di seluruh dunia menjadi pengantin
anak-anak. Itu artinya ada 38 ribu pengantin anak-anak setiap hari.
gadis-gadis kecil ini tidak bisa menolak
perjodohan ini, karena mereka tidak memiliki keberanian dan kuasa untuk melawan
apa yang sudah diputuskan oleh ayah ibunya. Pemerintah Mesir sudah
memberlakukan larangan untuk menikahkan anak yang masih di bawah umur tapi
tetap saja, masih banyak yang melanggar aturan ini.
Anak-anak yang seharusnya masih bermain dengan
riang, dihantui horor hubungan seks yang bisa saja sungguh menyakitkan bagi
mereka. Hak mereka untuk menikmati masa remaja dengan bahagia, terampas begitu
saja. Yang membuat lebih miris adalah, pernikahan ini bukanlah pernikahan yang
mengikat seumur hidup, tapi pernikahan yang 'hanya' beberapa hari atau beberapa
jam saja. Setelah itu gadis-gadis tak berdosa ini diceraikan, setelah
kehilangan kehormatannya. Pernikahan ini dianggap sebagai 'pembenaran' dari
hubungan seks dengan anak-anak.
Ladies, hal ini hingga hari ini masih menjadi
kontroversi. Kita sebagai wanita, bisa membantu agar anak-anak ini tidak
menjadi korban pernikahan seperti ini. Suarakan dukunganmu dengan mendoakan
agar tidak ada lagi anak yang dinikahkan di usia dini, dan berakhir dengan
perceraian selang beberapa hari.
0 komentar:
Posting Komentar