This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 03 September 2013
Mengharukan, Istri Gendong Suami
Bahagia Itu Apa? (5 Kisah Inspirasi Mengharukan)
1, Bahagia karena dicintai dan
mencintai
2, Bahagia saat bisa berbagi
kebahagiaan
3, Bahagia melihat senyum ibu
4, Bahagia bisa menikmati
kehidupan
5, Bahagia karena selalu
bersyukur
Suamiku Tidak Sempurna, Tetapi Kehadirannya Menyempurnakan Hidupku
Petani Ini Menempuh Jarak 6.400 km Mencari Istrinya Yang Hilang
Mereka Pun Bisa Ikut Kontes Kecantikan Karena Semua Wanita Itu Cantik
Rumah Kami di Toilet, Tapi Nyaman Dan Bahagia
TRUE STORY..
Setelah Berjuang Keras, Akhirnya Aku Menemukanmu, Papa..
Adalah Zenith, yang kini tinggal di Hong Kong. Ia menceritakan kisah yang benar terjadi di dalam hidupnya. Sebuah kisah haru yang mungkin juga akan menyentuh kalbu Anda semua...
Sejak kecil, saya tidak tahu keberadaan papa saya, siapa papa saya. Di kampung kami, saya dan adik kandung saya, saya dibilang anak yatim piatu. Ada juga yang bilang papa saya sudah meninggal namun ada juga yang berkata beliau masih hidup. Tidak jelas mana yang harus saya percaya. Yang jelas, saya ingin sekali bertemu dengan papa.
Walaupun saya tidak pernah mengetahui sosok papa ini, saya rindu sekali ingin bertemu. Ingin merasakan sosok ayah. Ingin melihat wajahnya. Tak jarang, saya hanya bisa menangis ketika membayangkan bertemu papa. Rasanya ini seperti penyakit. Sebuah penyakit yang selalu menyerang saya 3 kali dalam setahun. Penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan obat apapun.
Suatu saat, ketika saya remaja, seorang tetangga memberitahu saya nama keluarga papa dan di mana mereka berada. Dia bahkan berpesan jika suatu saat ketika saya sudah dewasa nanti, saya harus mencari ayah saya karena dia masih hidup.
Tahun 2000, saya meminta izin ke nenek agar diijinkan ke kota mencari pekerjaan. Padahal tujuan saya sebenarnya adalah mencari papa saya saya rindukan. Papa yang tidak pernah saya lihat rupanya.
Tahun 2002, saya bekerja sebagai pembantu di sebuah rumah. Tanpa sengaja, saya membuka buku telepon umum dan melihat nama keluarga besar papa saya di deretan nama. Tanpa menunggu banyak waktu, saya pun menelpon satu per satu dan mulai memperkenalkan diri. Kemudian, saya memberanikan diri untuk meminta nomor telepon papa karena saya ingin bertemu.
Mereka bilang, Papa tinggal di Bali tapi tidak ada satu pun yang tahu nomor telepon Papa. SIngkatnya, keluarga kandung Papa menjemput saya dan kami pun berkenalan.
Mungkin ini waktu yang sudah ditulis Tuhan. Papa tahu saya, keinginan saya untuk bertemu. Beliau kemudian meminta saya untuk datang ke Bali, waktu itu umur saya masih 17 tahun. Dengan hati berdebar, menebak-nebak bagaimana sosok Ayah yang selama ini saya cari. Hingga tiba waktunya...
Saya bertemu Papa di pelabuhan. Papa menjemput saya, anaknya yang lama tidak menemukan sosok ayah di dalam hidupnya. Saya merasa bahagia. Sejak pertama menatap rupanya, penyakit rindu yang saya alami dari kecil musnah begitu saja. Berkat kehadiran Papa. Pertemuan itu jelas terpatri di hati dan pikiran saya, tepat sebelum kejadian Bom Bali yang pertama.
Kemudian sebuah kisah pun saya dengar. Mama hamil saat beliau masih di bangku SMA, begitu juga Papa. Keluarga tidak setuju untuk menikahkan mereka. Papa kemudian pergi ke Malang untuk melanjutkan kuliah. Mama pun akhirnya menikah dengan orang lain. Papa juga begitu.
Saya bersyukur, dari kecil, saya dan adik dibesarkan hanya oleh sesosok Mama yang penuh kasih sayang. Bahkan melebihi kasih sayang ayah dan ibu. Sebuah pesan yang selalu saya ingat dari Oma jika kami meminta sesuatu " Jangan minta pada Oma karena Oma tidak punya apa-apa, tapi mintalah pada Bapa yang di surga, Dia lah yang pelihara hidup kalian."
~ Selagi bisa, sayangi orang tua Anda. Tidak peduli apa yang mereka perbuat mungkin membuat Anda jengkel, ini hanya bentuk lain dari sebuah kasih sayang. Sayangi orang tua Anda, buat mereka bangga telah membesarkan putra dan putri seperti Anda
Makna Hidup ini seperti JAM DINDING
Dilihat orang atau tidak, ia tetap berdenting..
Dihargai orang atau tidak, ia tetap berputar,,
Walau tak seorangpun mengucapkan terima kasih,..
ia tetap "BEKERJA"..
Jika jam dinding bisa bicara, ia akan berkata : "Karena aku punya KUALITAS, KOMITMEN & TANGGUNG JAWAB" maka aku terus di pakai .
KeHidupan kita perlu adanya keseimbangan antara bekerja dan bermain, Keluarga dan waktu pribadi..
Sangat diperlukan buat memutuskan bagaimana kita ingin menyeimbangkan hidup kita?
Tentukan dan aturkanlah prioritas hidup kita..
Hidup ini rapuh, Hidup ini singkat..
Jangan sia-siakan hidup kita..
seimbangkan gaya hidup dan nikmatilah KEHIDUPAN....
Dan Berbuat baiklah terus kepada sesama..
meskipun perbuatan baik kita tidak dinilai, diperhatikan sama orang, diibaratkan sama dengan "JAM DINDING"..
~ Arti Kehidupan
Kisah Seorang Pemuda di Gerbong Kereta
Di sebuah gerbong kereta api yang penuh, seorang pemuda berusia kira-kira 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya.
Dengan girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya:
”Ayah, coba lihat, pohon-pohon itu… mereka berjalan menyusul kita”.
Sang ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yang tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya itu.
Di samping pemuda itu ada sepasang suami-istri yang mengamati tingkah pemuda yang kekanak-kanakani tu.
Mereka berdua merasa sangat risih.
Kereta terus berlalu. Tidak lama pemuda itu kembali berteriak:
“Ayah, lihat itu, itu awan kan…? lihat… mereka ikut berjalan bersama kita juga…”.
Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
Dua orang suami-istri di samping pemuda itu tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah pemuda itu:
“Kenapa anda tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa?”
Sejenak, ayah pemuda itu terdiam. Lalu ia menjawab:
“Kami baru saja kembali dari rumah sakit, anakku ini menderita kebutaan sejak lahir. Tadi ia baru dioperasi, dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan mata kepalanya”.
Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.
Sahabat Arti Kehidupan..
~ Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing..
oleh karena itu jangan memvonis seseorang dengan apa yg anda lihat saja...
Barangkali saja bila anda mengetahui kondisi sebenarnya anda akan tercengang..
Maka kita Perlu “BERPIKIR SEBELUM BICARA...”
Sudahkah kamu menemukan Cinta sejatimu?
“Guru, apa yg harus kulakukan supaya aku bisa menemukan cinta sejatiku”, tanya seorang pemuda.
“Pulanglah lewat jalan dimana kamu datang dan punggutlah satu batu yg menurutmu paling indah. Besok bawalah padaku batu itu”, jawab sang guru.
Walaupun bingung dengan jawaban sang guru pemuda ini tetap melaksanakan titah sang guru. Pemuda ini percaya bahwa sang guru akan memberikan nasehat yang bijak. Maka tanpa bertanya apapun pemuda ini melaksanakannya. Setiap batu yang bisa ditemukannya dijalan diambilnya. Lalu dia menilai apakah batu itu indah atau tidak dengan membandingkan dengan batu lainnya.
Keesokan paginya pemuda ini datang dengan bercucuran keringat sambil mengendong sekarung sesuatu dipundaknya. Setelah dibuka dan dikeluarkan isinya, ternyata isinya adalah batu. Dan batu-batu itu memang terlihat indah dibawah terik matahari pagi itu.
“Guru, guru memintaku membawa satu batu yang menurutku paling indah, tapi aku juga melihat banyak batu-batu lain yang indah, jadi aku berpikir alangkah baiknya jika aku bisa memilih lebih dari satu batu. Sekarang aku telah melaksanakan perintah guru, jadi apa hubungannya dengan pertanyaanku kemarin dengan batu-batu ini?”, tanya pemuda ini masih bingung.
Sang guru hanya tersenyum, lalu dilihatnya batu-batu itu. Katanya pada pemuda ini, “Sekarang pulanglah, bawa batu-batu ini bersamamu dan letakkan kembali dimana kamu menemukan batu-batu ini. Besok pagi datanglah padaku”.
Pemuda ini makin bingung dengan permintaan sang guru. Dia sudah bersusah payah menemukan batu indah yang diminta sang guru, lebih dari satu lagi sekarang malah disuruh untuk mengembalikan kembali kejalanan? pada tempatnya lagi dimana ia temukan?. Walaupun dengan perasaan kecewa dan berat, pemuda ini tetap melaksanakan perintah sang guru. Diambilnya semua batu-batu itu dan dimasukan kembali dalam karung yang dibawanya. Lalu pemuda ini pun pulang dengan beban dipundaknya. Sekali lagi.
Keesokan paginya pemuda itu datang dengan tangan kosong. Wajahnya terlihat agak cemberut. Mungkin pemuda ini kecapekan karena seharian mengendong karung berat berisi batu-batu kemarin. Ketika pemuda ini bertemu gurunya tanpa basa-basi ia langsung bertanya, “Sekarang apa yg harus kulakukan? Mohon guru memberikan jawaban pada murid dan murid mohon jawaban itu harus memuaskan”, tanya sipemuda dengan nada yang sedikit tinggi.
Sang guru tersenyum melihat muridnya yang tidak sabaran, atau lebih tepat sudah kehilangan kesabarannya. Katanya pada pemuda ini, “Punggut kembali satu batu yang kamu buang itu”. Kali ini sang pemuda murka. Mukanya memerah padam. Tetapi sebelum kemarahan itu dimuntahkannya, sang guru lalu berkata.
“Muridku, beberapa hari yang lalu kamu bertanya padaku bagaimana menemukan cinta sejatimu bukan?”, tanya sang guru. ”Iya guru, dan ternyata guru mempermainkanku. Jika guru tidak tahu mengapa murid yang harus jadi korban”, jawab sang murid masih marah. ”Hohoho…, tahukah pelajaran apa yang kuberikan padamu selama tiga hari ini?, tanya sang guru tersenyum penuh arti. ”Bagaimana murid bisa tahu? yang guru minta hanya memunggut batu dan meletakannya kembali. Apa yang bisa kupelajari dari memunggut batu?”, tanya murid kebingungan dengan kemarahan semakin memuncak.
Sang guru menghela napas panjang. Dilihat mata muridnya dalam-dalam. Katanya.
“Muridku, seandainya batu itu adalah seorang manusia, seorang wanita, sebuah batu yang kamu sebut cinta setia, kamu sebenarnya telah menemukannya, tapi karena MATAMU YANG SILAU akan hal-hal yang indah, kamu MENUTUP MATAMU yang KEDUA sehingga ada satu yang benar-benar batu setiamu kamu tutupi dengan batu-batu lainnya dan itulah kesalahan PERTAMAMU”.
“Kesalahan KEDUAmu adalah, kamu terlalu MEMPERCAYAI APA YANG DIDENGAR TELINGAMU. Saat aku memintamu mengembalikan semua batu-batu itu, kamu malah melakukannya dengan sempurna. Tapi saat aku kembali memintamu mencari kembali satu batu lagi kamu malah menjadi marah-marah”.
“Itulah mengapa sampai hari ini kamu TIDAK MENEMUKAN CINTA SEJATIMU, kamu dibutakan oleh MATAMU dan kamu DITULIKAN oleh telingamu. Kamu terlalu PERCAYA pada mereka yang kamu anggap “BIJAK”, lalu kamu mendengarkan perkataan mereka. Saat kamu telah melakukan semua nasehat yang kamu anggap “Bijak” tadi dan tidak berhasil, kamu menyalahkan mereka. Padahal, kamu sendirilah yang memilih mendengar daripada mereka”.
“Ingatlah, cinta sejatimu itu bagaikan batu indah yang kuminta padamu untuk memunggutnya. Jika kamu telah menemukannya, genggamlah erat-erat. Jangan lagi MEMBANDINGKAN dengan batu-batu indah lain dijalan. Jangan lagi MENCARI disepanjang perjalanan pulang. Karena semakin kamu mencari, semakin kamu berjalan terlalu jauh dari batu yang telah kamu pilih”.
“Tidak ada yang salah jika kamu ingin mendapatkan batu yang lebih indah, tapi yang indah saja tidak cukup. Dia harus enak digenggam. Dia harus memberi kita kenangan. Percuma kamu menemukan batu yang paling indah tapi ketika digenggam semakin lama semakin membuat tanganmu terluka sehingga mau tidak mau kamu harus membuangnya”.
“Nah muridku. Guru ingin bertanya satu kali lagi padamu. Maukah kamu membawakan satu batu yang paling indah menurutmu kepadaku?”, tanya sang guru dengan senyumannya yang bijaksana. Sang pemuda tersenyum lebar. Wajahnya ceria. Murkanya sirna. Dengan senyuman tetap merias diwajahnya pemuda ini berkata pada gurunya.
“Tentu saja guru, dan kali aku pastikan HANYA SATU BATU dan tentunya yang PALING INDAH BAGIKU“.
Kedamaian...
SENYUM membuat kita lebih INDAH..
KASIH membuat kita lebih BAHAGIA..
DOA membuat kita lebih DAMAI...
DEKAT TUHAN membuat hidup kita lebih SEMPURNA...
Banyak orang mengatakan bahwa hidup ini tidak mudah untuk dijalani..
karena itu untuk apa kita menambah beban dalam pikiran dan perasaan kita...
sehingga membuat hidup menjadi tidak nyaman....
Marilah kita buat hidup yang indah dengan lebih banyak memberi dan selalu dekat dengan Tuhan...
Prinsip ’memberi lebih baik daripada menerima’ ternyata sangat berpengaruh dalam hidup ini...
Siapakah orang yang mampu memberi?
Betul ... memang orang kaya mampu untuk memberi.
Tetapi jangan menunggu menjadi kaya baru anda memberi!
Marilah kita memberi, maka hal ini membuat kita, minimal merasa, menjadi lebih kaya dari kondisi sebenarnya.
Dengan memberi, maka kita percaya bahwa kita sudah kaya bahkan lebih kaya.
Cobalah Anda beri senyum kepada orang lain, maka ia pun akan membalasnya.
Memberi juga merupakan bukti dari kasih kita kepada sesama.
Hal ini jelas membuat kita menjadi bahagia dan membuat hidup ini indah.
Selain prinsip ’memberi’, maka kedekatan kita dengan Tuhan, antara lain dengan berdoa dan membaca Kitab Suci, akan membuat kita selalu dapat bersyukur sehingga kita menjadi penuh damai dan sukacita.
Kedekatan dengan Tuhan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik karena kita lebih mengenali perintah-perintah-Nya dan merasakan kasih-Nya yang luar biasa.
Percayalah...
Semua hal ini membuat hidup kita menjadi lebih sempurna...