Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Entri Populer

Rabu, 07 Agustus 2013

Jenderal Mao Pao dan Penyu






Selama dinasti Chin sekitar 1.600 tahun yang lalu, ada yang seorang sarjana yang baik hati bernama Mao Pao. Suatu waktu sebelum ia lulus ujian kekaisaran dan masih menjadi seorang pejabat pemerintah, ia kebetulan melihat seorang nelayan yang dalam perjalanan ke pasar untuk menjual penyu yang ditangkapnya.

Mao Pao segera membeli penyu itu, tapi bukannya untuk dimakan, tapi ia membawanya ke sebuah danau di dekatnya dan membiarkannya pergi.

Kemudian, Mao Pao menjadi seorang jenderal yang sangat kuat. Bahkan kadang-kadang jenderal yang terbaik pun kalah. Meskipun pada akhirnya pasukan Jenderal Mao dikalahkan oleh Shih Chilung, dan mereka harus berlari untuk menyelamatkan hidup mereka.

Musuh terus mengikuti kemana mereka pergi. Jenderal Mao berlari tidak secepat orang lain. Ketika itu dia sampai di sebuah danau, tapi tidak ada perahu di sekitarnya, dan tidak ada jembatan. Sehingga dia tidak menemukan cara untuk menyeberangi danau itu.

Jenderal Mao tidak bisa berenang, dan lagi pula ia mengenakan perlengkapan perang, yang tentunya akan membuatnya tenggelam langsung ke bawah. Dia menoleh dan melihat musuh yang sudah hampir sampai disitu. Dia menghela napas dan berkata, "Langit telah meninggalkan aku!"

Jenderal Mao berpikir, daripada jatuh ke tangan musuh, lebih baik dia mengakhiri hidupnya sendiri. Ketika dia sudah bersiap untuk bunuh diri, ia melihat ada sesuatu yang besar muncul ke permukaan air dan mengapung di atas dekat dengan pantai di mana ia sedang mempersiapkan diri untuk bunuh diri.

Dia tidak punya waktu untuk berpikir tentang apa yang mengambang di danau, karena musuh telah semakin mendekatinya. Jenderal Mao lalu memutuskan, "Jika saya bunuh diri di sini, maka musuh akan mendapatkan mayat saya dan hal ini akan membawa aib bagi negara dan kaisar saya. Lebih baik bagi saya untuk menjatuhkan diri ke danau, sehingga mereka tidak dapat menemukan mayat saya." Akhirnya, ia pun melompat ke dalam air danau. Tapi secara mengejutkan, ia merasa dirinya sepertinya mendarat di sesuatu. Lalu ia mulai menjauh dari pantai dan menyeberangi danau itu.

Ketika musuh telah mencapai danau, mereka marah dan kesal serta menembakkan panah secara membabi buta ke arah jenderal Mao, tapi dia sudah di luar jangkauan. Panah-panah itu berserakan jatuh ke air karena tidak dapat menyentuhnya.

Jenderal Mao menunduk dan menemukan bahwa dirinya sedang berada di punggung seekor penyu besar! Penyu itu telah membawanya ke sisi lain dari danau. Jenderal Mao turun dan naik ke darat. Penyu muncul ke permukaan dan mengangguk kepadanya. Setelah itu penyu menyelam ke dalam air dan berenang menjauh.

Kemudian Jenderal Mao teringat bahwa puluhan tahun sebelumnya, ia telah menyelamatkan seekor penyu dan melepaskannya di sebuah danau. Sekarang, pada saat dia membutuhkan bantuan, penyu itu telah datang menyelamatkannya. Hidup untuk hidup!

0 komentar: