Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Entri Populer

Jumat, 09 Agustus 2013

Kisah Dibalik Pepatah Cina, Sai Weng Shima ( 塞翁失马 )


Dahulu, di sebuah desa dekat perbatasan China atau Tembok Besar China, ada seorang tetua bernama Sai Weng. 

Suatu saat kuda satu-satunya lari ke Hu, negara musuh di utara akibat kecerobohan anaknya yang lupa mengunci pintu kandang. 

Tetangganya semua berdatangan menghiburnya, tetapi Sai Weng berkata,”Terima Kasih, tapi bagaimana anda tahu ini bukanlah suatu kebahagiaan? Siapa tahu kuda itu akan datang lagi dan malah membawa keberuntungan.”

Beberapa bulan telah berlalu, kuda yang hilang itu kembali dengan membawa seekor kuda bagus milik orang Hu. Setelah para tetangga mengetahuinya, mereka datang untuk memberikan selamat. Namun, Tuan Besar itu lagi-lagi berkata,”Terima kasih. Tapi bagaimana anda tahu ini bukan suatu kemalangan? Mungkin saja kuda baru itu malah mendatangkan ketidakberuntungan.”

Putra satu-satunya Waiseng sehari-hari suka pergi berkeliling dengan berkuda. Suatu ketika, karena kurang hati-hati, anaknya terjatuh dari punggung kuda sehingga tulang kakinya patah.

Segera setelah para tetangga mendapat kabar, mereka pun berdatangan untuk menghiburnya. Tuan besar itu pun sambil tersenyum berkata,”Terima kasih. Apakah kalian benar-benar yakin ini bukan suatu hal yang baik? Siapa tahu akibat kecelakaan ini, putraku malah mendapatkan keberuntungan.”

Setahun kemudian, pasukan Hu dari utara China menyerang besar-besaran ke dalam perbatasan China. Kerajaan segera mengumpulkan anak-anak muda untuk dijadikan prajurit. Selama peperangan itu, banyak pemuda yang gugur. Dan satu-satunya anak muda yang tertinggal di desa itu, hanya anak Tuan Besar karena kakinya pincang.

Kisah Dibalik Pepatah Cina, "Sai Weng Shima ( 塞翁失马 )," Menunjukkan, bahwa sesuatu yang tampaknya buruk mungkin akan menjadi hal yang baik atau sebuah berkah tersembunyi pada akhirnya.

Hal ini juga dapat memiliki arti yang berlawanan (hal yang baik menjadi hal yang buruk). Dalam kehidupan tentunya selalu ada untung, rugi, pahit, dan manis. Semuanya akan memberi manfaat bagi kita. “Hadapi Sukses sebagai seorang gentleman dan hadapi bencana seperti seorang laki-laki."

0 komentar: