Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Entri Populer

Rabu, 14 Agustus 2013

Petani Yang Kultivasi



Ada seorang petani membawa cangkulnya bekerja di ladang, setiap hari dia bekerja dengan rajin, hari berganti hari, tahun berganti tahun, hasil panennya cukup lumayan. 

Pada suatu ketika seorang bhiksu datang ke tempatnya meminta sedekah, dia melihat bhiksu ini hidup dengan bebas, bepergian kemana saja sesuai kemauannya, didalam hatinya timbul niat untuk berkultivasi.

Setelah pulang kerumahnya, dia bertekad akan melepaskan semuanya, seperti bhiksu tersebut hanya dengan sebuah mangkok sedekah, berjalan ribuan kilo meter dengan bebas mengelilingi dunia.

Setelah dia berkemas-kemas dan keluar dari rumahnya, tiba-tiba dia merasa kedua tangannya kosong melompong sangat tidak biasa, karena setiap hari dia membawa cangkulnya keluar rumah pergi kesawah, sekarang tidak membawa apa-apa rasanya ada perasaan ada yang kurang.

Oleh sebab itu dia berbalik kembali kerumahnya, masuk kedalam rumah dia mengangkat cangkulnya memandang sampai lama, cangkul ini telah mengikuti dia puluhan tahun, oleh sebab itu gagang cangkul sudah sangat halus dan enak digenggam, untuk melepaskannya, rasanya sangat tidak tega, setelah berdiri dia duduk kembali, lalu mengambil kain melap cangkul tersebut sampai bersih, serta membungkusnya dengan berlapis-lapis kain, diletakkan di suatu tempat yang baik; pada saat ini dia merasa hatinya agak lega sedikit, lalu dia keluar dari rumahnya.

Setelah petani ini menjadi bhiksu, didalam hatinya dia bertekad akan dengan gigih maju berkultivasi; tetapi setiap kali dia memandang ke arah luar dan melihat padang rumput yang subur, tanpa sadar hatinya sangat merindukan cangkulnya. Selalu tanpa bisa mengendalikan hatinya dia akan berlari pulang ke rumahnya melihat cangkul tersebut, membuka berlapis-lapis kain, dan mengelus-elus cangkulnya, kemudian dibungkus kembali dan diletakkan kembali ketempat semula.

Setelah 7-8 tahun menjadi bhiksu, dia lalu berpikir, “Kenapa sudah sekian tahun dengan serius saya berkultivisi tetapi tidak ada kemajuan sedikitpun? Akhirnya dia menyadari, masih ada sebuah hal yang belum bisa terlepas dari hatinya! Dia lalu bertekad harus melepaskan semua keterikatan ini.

Dia pulang ke rumahnya, mengeluarkan cangkulnya, membawanya ke sebuah danau yang sangat besar, setelah berjalan beberapa keliling, dengan sekuat tenaganya dia melemparkan cangkulnya kedalam danau, “Pung” terdengar suara cangkul terjatuh ke dalam danau, dia merasa beban di hatinya seperti sebuah batu yang terjatuh, sekarang dia merasa sangat bebas dengan senang dia berteriak dengan keras, “Saya telah berhasil, Saya telah memenangkannya!”

Pada saat ini kebetulan ada seorang raja yang lewat, dia membawa pasukannya yang banyak baru pulang dari peperangan yang mereka menangkan. Dari jauh, raja mendengar ada orang yang berteriak, “Saya telah berhasil! Saya telah memenangkannya!”

Raja yang sedang berada diatas pelana kudanya. dari jauh dia melihat ada seorang yang sangat gembira berteriak, dia bergegas memacu kudanya menuju ketempat orang tersebut dan bertanya, “Engkau telah memenangkan apa, kenapa engkau demikian gembira? “

Saya telah memenangkan peperangan dengan iblis didalam hati saya, saya telah memenangkannya, saya telah melepaskan seluruh keterikatan didalam diri saya sendiri.”

Raja melihat dia demikian gembira, benar-benar terlepas dari keluar dari sanubarinya, bebas, gembira, raja lalu berpikir, “ Saya memiliki kekuasaan yang besar, memimpin ribuan orang pergi berperang, walaupun saya memenangkan peperangan ini, tetapi didalam hati saya tidak merasa aman, gembira?

Dia menyadari dirinya tidak sebanding dengan kultivator ini; oleh sebab itu raja san

0 komentar: