Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Entri Populer

Rabu, 18 September 2013

Ayah, Teganya Kau Melecehkan Dan Menghancurkan Masa Depanku




Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata 'Ayah' ladies? Apakah sosok sederhana yang setiap hari bekerja demi kebutuhan buah hatinya? Atau pria yang selalu kita rindukan karena ketegasan dan kelembutannya? Bagi kita, Ayah adalah Pahlawan yang bakti kita seumur hidup pun tak akan cukup untuk membalas jasanya. Namun bagi seorang gadis bernama MY, Ayah adalah seseorang yang sudah memporak-porandakan hidupnya dengan tega dan tanpa belas kasihan sedikitpun.


Lahir dari keluarga broken home, MY (16) nyaris lupa bagaimana rasanya hidup dalam keluarga yang terdiri dari Ayah dan Ibu. Sejak kecil, MY diasuh neneknya di Palu dan tinggal jauh dari Ayah Ibunya. Walau tidak memiliki sosok orang tua dalam kesehariannya, MY sudah terbiasa dan berbahagia dengan limpahan kasih sayang dari sang nenek.


Namun takdir berkata lain. Nenek MY meninggal dunia, membuat MY menjadi sebatang kara. MY kini tak tahu harus berlindung kepada siapa, sampai sang Ayah datang menjemputnya.  Dewa Putu Adnyana (45), ayah MY datang menjemput MY di Palu dan membawa anak gadisnya pulang ke Bali.


MY bahagia, karena akhirnya bisa tinggal dengan Ayah tercinta. Akhirnya sosok yang selama ini dia rindukan, datang dan merengkuhnya sebagai anak yang tidak lagi terlupakan. Namun ternyata tidak, Dewa bukanlah sosok Ayah yang seperti itu. Dewa malah memaksa MY untuk berhubungan intim dengannya.


MY menangis, Ayah kandungnya tega melecehkan dan menodainya. Padahal Dewa sudah memiliki istri lagi, tapi karena hamil tidak bisa melayani kebutuhan seksual sang suami. Istri baru Dewa malah menyetujui tindakan Dewa, dan membiarkan suaminya menghancurkan masa depan putri tirinya.


Setiap hari MY serasa berada pada rumah hantu, dimana teror yang datang justru dari orang yang paling dia sayang. Januari 2008 hingga September 2009 Dewa melecehkan putrinya hingga hamil dan melahirkan seorang putra.


Putra MY dan Dewa disusui oleh istri Dewa, karena MY syok berat sehingga tidak mampu melakukan apa-apa. Dewa kini mendekam di balik jeruji besi, mempertanggung jawabkan segala perbuatannya. MY tidak lagi bisa mengekspresikan apa yang dirasakannya, karena hidupnya sudah luluh lantak dan tak lagi penuh warna. MY tidak banyak berbicara, hanya air mata yang menetes dari sudut-sudut mata yang mengungkapkan betapa dalam rasa sakit yang dideritanya.







0 komentar: