KISAH SOPIR ANGKOT / BAJAJ DI INDIA YANG BERJIWA BESAR
Kisah inspiratif ini merupakan pengalaman seorang bernama Suvendu Roy
ketika bertemu seorang sopir angkot semacam bajaj, di India. Suatu hari
saya dan istri memutuskan pergi ke suatu tempat dengan naik bajaj. Saat menghentikan satu bajaj yang lewat di pinggir jalan, saya tak menyangka angkutan ini akan berbeda.
Saat kami sudah di dalam bajaj, mata saya tertuju pada setumpuk majalah
(yang terbungkus di dalam plastik) di belakang kursi pengemudi. Ketika
memandang ke depan, terlihat ada sebuah televisi kecil. Kami pun saling
berpandangan keheranan dan sekaligus takjub. Di depan saya ada kotak P3K
yang berisikan kapas, detol, dan beberapa obat lainnya.
Semua itu sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa saya sedang berada di dalam angkutan umum yang spesial.
Lalu, saya memutar pandangan sekali lagi, dan ternyata masih ada
barang-barang lain yang sepertinya jarang ada di dalam angkutan
umum-radio, alat pemadam api, jam dinding, kalender, dan gambar serta
simbol banyak kepercayaan (dari Islam, Kristen, sampai Buddha, Hindu,
dan Sikh).
Saat saya mengajak si pengemudinya mengobrol
sebentar, saya baru sadar kalau tidak hanya bajajnya yang spesial,
pengemudinya pun sama-sama spesial. Ternyata dia sudah menjadi sopir
bajaj selama 8-9 tahun. Dulu dia pernah bekerja di perusahaan plastik,
tapi karena bangkrut terpaksa dia mencari pekerjaan lain dan sejak itu
dia pun menggeluti pekerjaannya sekarang. Dia punya dua anak yang masih
bersekolah, dan jam kerjanya dimulai dari jam 8 pagi sampai malam
sekitar jam 10. Jadwal kerjanya itu tak pernah dilanggarnya kecuali
badannya tidak fit.
Saya bertanya apakah dia melakukan
pekerjaan lain. Jawabnya, dia pergi ke rumah panti wreda khusus untuk
wanita di Anheri seminggu sekali atau kapan pun dia punya uang lebih.
Dia akan menyumbang sikat gigi, odol, sabun, shampoo, dan barang
kebutuhan sehari-hari lainnya.
Lalu, dia menunjuk ke tulisan
yang tertera di bagian belakang kursinya, "Diskon 25% untuk orang
cacat." Sedangkan potongan untuk penumpang yang buta lebih besar lagi.
Saya dan istri saya benar-benar takjub.
RENUNGAN:Arti Kehidupan
Ciri
orang berjiwa besar adalah berusaha membantu orang lain meski dirinya
kekurangan. Mungkin itulah kira-kira yang bisa menjadi gambaran si sopir
yang dijumpai Suvendu Roy. Semangat bekerjanya luar biasa, begitupun
semangatnya menjalani kehidupannya demi manfaat diri sendiri maupun
orang lain. Sopir ini layak disebut seorang "pahlawan"!
Senin, 29 Juli 2013
23.53
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar